SOLAR CELL
SOLAR CELL
Krisbay Engineer - Hallo sobat engineer pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang solar cell. ini mengambil materi dari dosen saya mrrobiansyah.blogspot.com
A. PRINSIP KERJA SOLAR CELL
Sel
surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah divais yang mampu
mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya bisa disebut
sebagai pemeran utama untuk memaksimalkan potensi sangat besar energi cahaya
matahari yang sampai kebumi, walaupun selain dipergunakan untuk menghasilkan
listrik, energi dari matahari juga bisa dimaksimalkan energi panasnya melalui
sistem solar thermal.

Struktur
Sel Surya


Gambar disamping menunjukan Struktur dari sel surya komersial yang menggunakan material silikon sebagai semikonduktor.(Gambar:HowStuffWorks)
Ilustrasi sel surya dan juga bagian-bagiannya. Secara umum terdiri dari :
1.
Substrat/Metal backing.
Substrat
adalah material yang menopang seluruh komponen sel surya. Material substrat
juga harus mempunyai konduktifitas listrik yang baik karena juga berfungsi
sebagai kontak terminal positif sel surya, sehinga umumnya digunakan material
metal atau logam seperti aluminium atau molybdenum. Untuk sel surya
dye-sensitized (DSSC) dan sel surya organik, substrat juga berfungsi
sebagai tempat masuknya cahaya sehingga material yang digunakan yaitu material
yang konduktif tapi juga transparan sepertii ndium tin oxide (ITO) dan flourine
doped tin oxide (FTO).
2.
Material semikonduktor
Material
semikonduktor merupakan bagian inti dari sel surya yang biasanya mempunyai
tebal sampai beberapa ratus mikrometer untuk sel surya generasi pertama
(silikon), dan 1-3 mikrometer untuk sel surya lapisan tipis. Material
semikonduktor inilah yang berfungsi menyerap cahaya dari sinar matahari. Untuk
kasus gambar diatas, semikonduktor yang digunakan adalah material silikon, yang
umum diaplikasikan di industri elektronik. Sedangkan untuk sel surya lapisan
tipis, material semikonduktor yang umum digunakan dan telah masuk pasaran yaitu
contohnya material Cu(In,Ga)(S,Se)2 (CIGS),
CdTe (kadmium telluride), dan amorphous silikon, disamping material-material
semikonduktor potensial lain yang dalam sedang dalam penelitian intensif
seperti Cu2ZnSn(S,Se)4 (CZTS) dan Cu2O
(copper oxide).
Bagian
semikonduktor tersebut terdiri dari junction atau gabungan dari dua material
semikonduktor yaitu semikonduktor tipe-p (material-material yang disebutkan diatas)
dan tipe-n (silikon tipe-n, CdS,dll) yang membentuk p-n junction.
P-n junction ini menjadi kunci dari prinsip kerja sel surya. Pengertian
semikonduktor tipe-p, tipe-n, dan juga prinsip p-n junction dan sel surya
akan dibahas dibagian “cara kerja sel surya”.
3.
Kontak metal / contact grid
Selain
substrat sebagai kontak positif, diatas sebagian material semikonduktor
biasanya dilapiskan material metal atau material konduktif transparan sebagai
kontak negatif.
4.
Lapisan antireflektif
Refleksi
cahaya harus diminimalisir agar mengoptimalkan cahaya yang terserap oleh
semikonduktor. Oleh karena itu biasanya sel surya dilapisi oleh lapisan
anti-refleksi. Material anti-refleksi ini adalah lapisan tipis material dengan
besar indeks refraktif optik antara semikonduktor dan udara yang menyebabkan
cahaya dibelokkan ke arah semikonduktor sehingga meminimumkan cahaya yang
dipantulkan kembali.
5.
Enkapsulasi / cover glass
Bagian
ini berfungsi sebagai enkapsulasi untuk melindungi modul surya dari hujan atau
kotoran.
Cara kerja sel surya

Junction
antara semikonduktor tipe-p (kelebihan hole) dan tipe-n (kelebihan elektron).
(Gambar : eere.energy.gov)

B. JENIS – JENIS SOLAR CELL
Dari jenis panel surya yang pertama adalah
Monocrystalline Silicon. Panel surya tipe ini menggunakan material silikon
sebagai bahan utama penyusun sel surya. Material silikon ini diiris tipis
menggunakan teknologi khusus. Dengan digunakannya teknologi inilah, kepingan
sel surya yang dihasilkan akan identik satu sama lainnya dan juga memiliki
kinerja tinggi.
Tipe panel surya ini menggunakan sel surya jenis crystalline tunggal
yang memiliki efisiensi yang tinggi. Secara fisik, tipe panel surya ini dapat
dikenali dari warna sel hitam gelap dengan model terpotong pada tiap sudutnya.
2. Polycrystalline
Jenis panel surya ini terbuat dari beberapa batang kristal silikon yang dicairkan, setelah itu dituangkan dalam cetakan yang berbentuk persegi. Kristal silikon dalam jenis panel surya ini tidak semurni pada sel surya monocrystalline. Jadi, sel surya yang dihasilkan tidak identik antara satu sama lainnya. Efisiensinya pun lebih rendah dari monocrystalline.
Jenis panel surya ini terbuat dari beberapa batang kristal silikon yang dicairkan, setelah itu dituangkan dalam cetakan yang berbentuk persegi. Kristal silikon dalam jenis panel surya ini tidak semurni pada sel surya monocrystalline. Jadi, sel surya yang dihasilkan tidak identik antara satu sama lainnya. Efisiensinya pun lebih rendah dari monocrystalline.
Tampilan dari jenis panel surya ini tampak seperti ada motif pecahan
kaca di dalamnya. Bentuknya adalah persegi, jadi kalau panel surya ini disusun,
susunannya akan rapat dan tidak ada ruangan kosong yang sia-sia.
3. Thin Film Solar Cell (TFSC) – wikipedia.org
Jenis-jenis panel surya yang terakhir adalah thin film solar cell. Jenis
panel surya ini dibuat dengan cara menambahkan sel surya yang tipis ke dalam
sebuah lapisan dasar. Karena bentuk dari TFSC ini tipis, jadi panel surya ini
sangat ringan dan fleksibel. Ketebalan lapisannya bisa diukur mulai dari
nanometers hingga micrometers.
Reverensi :
https://janaloka.com/jenis-jenis-panel-surya/
http://kokohrumahku.blogspot.com/2016/04/mengenal-jenis-dan-penggunaan-solar.html
https://www.solarcellsurya.com/jenis-panel-surya/
https://teknologisurya.wordpress.com/dasar-teknologi-sel-surya/prinsip-kerja-sel-surya/
mrrobiansyah.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar